Pages

Rabu, 21 November 2012

STRESS

PENGERTIAN STRESS
Dewasa ini istilah stress merupakan istilah sehari-hari, yang bukan saja diucapkan oleh para psikolog, psikiater, ataupun kalangan akademisi, tetapi juga diucapkan oleh anak-anak maupun orang dewasa dengan berbagai latar belakang tingkat pendidikan. Tetapi mereka yang mengucapkan kata tersebut belum tentu mengerti apa sebenarnya stres itu. Bagi kebanyakan orang, stres dianggap sama dengan psikosis.
Apakah sebenarnya stres itu ? Samakah stres dengan psikosis ? Faktor-faktor apakah yang dapat menyebabkan stres ? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut dikemukakan konsep-konsep mengenai stress. Secara garis besar ada tiga pandangan mengenai stres, yaitu : stres merupakan stimulus, stres merupakan respon, dan stres merupakan interaksi antara individu dengan lingkungan (Bart Smet, 1994 : 108-111). Dan penulis menambahkan satu pandangan lagi, yaitu stress sebagai hubungan antara individu dengan stressor.
1. Stres Sebagai Stimulus
Menurut konsepsi ini stres merupakan stimulus yang ada dalam lingkungan (environment). Individu mengalami stres bila dirinya menjadi bagian dari lingkungan tersebut. Dalam konsep ini stres merupakan variable bebas sedangkan individu merupakan variabel terikat.
Stress sebagai stimulus dapat dicontohkan : lingkungan sekitar yang penuh persaingan, misalnya di terminal dan stasiun kereta api menjelang lebaran. Mereka yang ada di lingkungan tersebut, baik itu calon penumpang, awak bus atau kereta api, para petugas, dst., sulit untuk menghindar dari situasi yang menegangkan (stressor) tersebut. Hal serupa juga dapat diamati pada lingkungan di mana terjadi bencana alam atau musibah lainnya, misalnya banjir, gunung meletus, ledakan bom di tengah keramaian, dst.
2. Stres Sebagai Respon
Konsepsi kedua mengenai stres menyatakan bahwa stress merupakan respon atau reaksi individu terhadap stressor. Dalam konteks ini stress merupakan variabel tergantung (dependen variable) sedangkan stressor merupakan variabel bebas atau independent variable.
Pengertian stres yang mengacu pada konsepsi stres merupakan respon diantaranya dikemukakan oleh E.P. Gintings. Menurut Gintings (1999 : 5-6), stres ialah reaksi tubuh manusia kepada setiap tuntutan yang dialami oleh seseorang dalam hal sebagai berikut.
a. Keletihan dan kelelahan akibat kehidupan.
b. Suatu keadaan yang dinyatakan oleh suatu sindroma khusus dari peristiwa biologis.
c. Mobilisasi pembelaan tubuh yang memungkinkan adaptasi terhadap peristiwa kekerasan atau ancaman.
d. Tergangguangan mekanisme keseimbangan dalam diri seseorang yaitu keseimbangan dalam dan keseimbangan luar yang bersifat fisik, sosial, mental, dan spiritual oleh karena perubahan mendadak yang sifatnya tidak menyenangkan maupun menyenangkan.
e. Mengecilnya potensi seseorang karena adanya luka-luka perasaan, beban berat, dan kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi dalam diri seseorang.
Respon individu terhadap stressor memiliki dua konponen, yaitu : komponen psikologis, misalnya terkejut, cemas, malu, panik, nerveus, dst. dan komponen fisiologis, misalnya denyut nadi menjadi lebih cepat, perut mual, mulut kering, banyak keluar keringat dst. respon-repons psikologis dan fisiologis terhadap stressor disebut strain atau ketegangan.
3. Stres Sebagai Interaksi antara Individu dengan Lingkungan
Menurut pandangan ketiga, stress sebagai suatu proses yang meliputi stressor dan strain dengan menambahkan dimensi hubungan antara individu dengan lingkungan. Interaksi antara manusia dan lingkungan yang saling mempengaruhi disebut sebagai hubungan transaksional. Di dalam proses hubungan ini termasuk juga proses penyesuaian. (Bart Smet, 1994 : 111).
Dalam konteks stres sebagai interaksi antara individu dengan lingkungan, stres tidak dipandang sebagai stimulus maupun sebagai respon saja, tetapi juga suatu proses di mana individu juga merupakan pengantara (agent) yang aktif, yang dapat mempengaruhi stressor melalui strategi perilaku kognitif dan emosional.
Konsepsi di atas dapat diperjelas berdasarkan kenyataan yang ada. Misalnya saja stressor yang sama ditanggapi berbeda-beda oleh beberapa individu. Individu yang satu mungkin mengalami stres berat, yang lainnya mengalami stres ringan, dan yang lain lagi mungkin tidak mengalami stres. Bisa juga terjadi individu memberikan reaksi yang berbeda pada stressor yang sama. Faktor apa saja yang menyebabkan gejala demikian ?
Menurut Bart Smet (1994 : 130-131), reaksi terhadap stres bervariasi antra orang satudengan yang lain dan dari waktu ke waktu pada orang yang sama, karena pengaruh variabel-varibel sebagai berikut.
a. Kondisi individu, seperti : umur, tahap perkembangan, jenis kelamin, temperamen, inteligensi, tingkat pendidikan, kondisi fisik, dst.
b. Karakteristik kepribadian, seperti : introvert atau ekstrovert, stabilitas emosi secara umum, ketabahan, locus of control, dst.
c. Variabel sosial-kognitif, seperti ; dukungan sosial yang dirasakan, jaringan sosial, dst.
d. Hubungan dengan lingkungan sosial, dukungan sosial yang diterima, integrasi dalam jaringan sosial, dst.
e. Strategi coping.
4. Stres Sebagai Hubungan antara Individu dengan Stressor
Stres bukan hanya dapat terjadi karena faktor-faktor yang ada di lingkungan. Bahwa stressor juga bisa berupa faktor-faktor yang ada dalam diri individu, misalnya penyakit jasmani yang dideritanya, konflik internal, dst. Oleh sebab itu lebih tepat bila stres dipandang sebagai hubungan antara individu dengan stressor, baik stressor internal maupun eksternal.
Konsep tersebut sesuai dengan apa yang dikatakan oleh W.F. Maramis (1980 : 65-69), mengenai sumber stress. Menurut Maramis, stress dapat terjadi karena frustrasi, konflik, tekanan, dan krisis.
a. Frustrasi merupakan terganggunya keseimbangan psikis karena tujuan gagal dicapai.
b. konflik adalah terganggunya keseimbangan karena individu bingung menghadapi beberapa kebutuhan atau tujuan yang harus dipilih salah satu.
c. Tekanan merupakan sesuatu yang mendesak untuk dilakukan oleh individu. Tekanan bisa datang dari diri sendiri, misalnya keinginan yang sangat kuat untuk meraih sesuatu. Tekanan juga bisa datang dari lingkungan.
d. Krisis merupakan situasi yang terjadi secara tiba-tiba dan yang dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan.
Stress adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang tampak berbahaya atau sulit. Stres membuat tubuh untuk memproduksi hormone adrenaline yang berfungsi untuk mempertahankan diri. Stres merupakan bagian dari kehidupan manusia. Stres yang ringan berguna dan dapat memacu seseorang untuk berpikir dan berusaha lebih berpikir dan berusaha lebih cepat dan keras sehingga dapat menjawab tantangan hidup sehari-hari. Stres ringan bisa merangsang dan memberikan rasa lebih bergairah dalam kehidupan yang biasanya membosankan dan rutin. Tetapi stress yang terlalu banyak dan berkelanjutan, bila tidak ditanggulangi, akan berbahaya bagi kesehatan.
Stress yang dibicarakan disini adalah respon dari tubuh kita terhadap tekanan secara fisik maupun psikologikal. Reaksi dari tubuh ini termasuk kegiatan tubuh mengeluarkan hormon-hormon kimia seperti adrenalin ke dalam darah dan menaikan metabolisme untuk menyediakan energi yang lebih banyak ke otot. Stress mempunyai efek yang berkembang secara perlahan dan bertambah, sehingga mungkin saja stress sudah ada sebelum terasa atau terlihat jelas.
Kalau anda berharap bisa mengendalikan atau mengurangi stress pada pekerjaan anda terutama pengendalian krisis dalam penerbangan seperti cerita di atas, pertama kali anda harus mengenali dan menilai semua stress yang ada dalam hidup anda. Kehilangan pekerjaan, sakit serius, pindah rumah, anggota keluarga yang meninggal, kelahiran bayi dalam keluarga, adalah beberapa hal yang dapat membuat anda stress. Kemampuan kita untuk menghadapi atau adaptasi dari stress bisa bervariasi dari tahun ke tahun.

.
MANAJEMEN STRESS
Manajemen stres adalah kemampuan penggunaan sumber daya (manusia) secara efektif untuk mengatasi gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang muncul karena tanggapan (respon). Manajemen stres adalah kemampuan untuk mengendalikan diri ketika situasi, orang-orang, dan kejadian-kejadian yang ada memeberi tuntutan yang berlebihanTujuan dari manajemen stres itu sendiri adalah untuk memperbaiki kualitas hidup individu itu agar menjadi lebih baik. Goliszek (2005) menyatakan bahwa usaha untuk memecahkan kebiasaan stres sehingga kualitas hidup menjadi lebih baik dengan:
  1. mempelajari apa itu stress
  2. mengenali gejala stres yang terjadi dalam diri
  3. mengubah pola perilaku
  4. memanfaatkan serangkaian teknik dan relaksasi dari manajemen stres yang cepat dan sederhana.
 Manejemen stress di kehidupan sehari-hari yang baik biarpun cara mengatasi stress di kehidupan kita kadang-kadang tidak berlaku pada waktu mengatasi stress dalam penerbangan. Anda harus membuat diri anda santai dan berpikir rasional pada saat stress datang. Berikut beberapa hal yang dapat membantu:
  • Hindari situasi yang dapat mengganggu anda.
  • Kurangi beban kerja untuk mengurangi tingkat stress. Meningkatkan lingkungan kerja yang mendukung pengambilan keputusan yang baik.
  • Pada waktu terjadi keadaan darurat, tetap kalem, pikir sejenak, timbang kemungkinan yang dapat diambil, baru kemudian beraksi.
  • Kenali kelebihan dan kekurangan pribadi anda, batasan kemampuan anda.
  • Jangan terganggu dengan kesalahan yang sudah terjadi sehingga membuat masalah yang lebih besar..
  • Jika terbang membuat anda stress. Berhenti terbang atau cari psikolog untuk membantu anda mengurangi stress.


PENYEBAB STRESS
Ada banyak permasalahan ataupun hal dari berbagai aspek yang dapat menyebabkan stress, salah satunya yaitu :
ü   Kejadian hidup sehari-hari baik gembira dan sedih seperti:
- Menikah/mempunyai anak.
- Mulai tempat kerja baru/pindah rumah/emigrasi.
- Kehilangan orang yang dicintai baik karena meninggal atau cerai.
- Masalah hubungan pribadi.
ü   Pelajaran sekolah maupun pekerjaan yang membutuhkan jadwal waktu yang ketat, dan atau bekerja dengan atasan yang keras dan kurang pengertian.
ü    Tidak sehat.
ü   Lingkungan seperti terlalu ramai, terlalu banyak orang atau terlalu panas dalam rumah atau tempat kerja
ü   Masalah keuangan seperti hutang dan pengeluaran di luar kemampuan.
ü   Kurang percaya diri, pemalu
ü    Terlalu ambisi dan bercita-cita terlalu tinggi.
ü    Perasaan negatif seperti rasa bersalah dan tidak tahu cara pemecahannya, frustasi.
ü    Tidak dapat bergaul, kurang dukungan kawan.
ü    Membuat keputusan masalah yang bisa merubah jalan hidupnya atau dipaksa untuk merubah nilai-nilai/prinsip hidup pribadi.
Berikut adalah kategori pemicu stres yang umum :
1.        Stres Kepribadian (Personality Stress)
Stres kepribadian adalah stress yang dipicu oleh masalah dari dalam diri seseorang. Berhubungan dengan cara pandang pada masalah dan kepercayaan atas dirinya. Orang yang selalu menyikapi positif segala tekanan hidup akan kecil resiko terkenal stress jenis yang satu ini.
2.    Stes Psikososial (Psychosocial Stress)
Stres psikososial adalah stress yang dipicu oleh hubungan relasi dengan orang lain di sekitarnya atau akibat situasi sosial lainnya. Contohnya seperti stres adaptasi lingkungan baru, masalah cinta, masalah keluarga, stres macet di jalan raya, diolok-olok, dan lain-lain.
3.    Stres Bioekologi (Bio-Ecological Stress)
Stres bio-ekologi adalah stress yang dipicu oleh dua hal. Yang pertama yaitu ekologi / lingkungan seperti polusi serta cuaca dan yang kedua akibat kondisi biologis seperti akibat datang bulan, demam, asma, jerawatan, tambah tua, dan banyak lagi akibat penyakit dan kondisi tubuh lainnya.
4.    Stres Pekerjaan (Job Stress)
Stres pekerjaan adalah stress yang dipicu oleh pekerjaan seseorang. Persaingan jabatan, tekanan pekerjaan, deadline, terlalu banyak kerjaan, ancaman phk, target tinggi, usaha gagal, persaingan bisnis, adalah beberapa hal umum yang dapat memicu munculnya stress akibat karir pekerjaan.

GEJALA- GEJALA STRESS
Gejalanya akan berbeda tergantung apakah agresi dari stress ini keluar atau masuk ke dalam diri seseorang. Orang yang cenderung untuk melampiaskan perasaan agresifnya ke dalam dirinya biasanya akan terlihat depresi, tidak konsentrasi, sedih, dan menyerah. Sedangkan orang yang melampiaskan stressnya keluar akan mempunyai gejala fisik yang lebih sedikit. Sedangkan gejala emosi dapat berupa sikap berlebihan, penyangkalan, curiga, paranoia (penyakit jiwa), gelisah, khawatir, pembelaan diri, sensitif terhadap kritik, banyak alasan, sombong, benci, permusuhan.
Gejala- gejala stress yang terjadi pada seseorang secara umum dapat diuraikan sebagai berikut :
- Menjadi mudah tersinggung dan marah terhadap teman, keluarga dan kolega.
- Bertindak secara agresif dan defensif
- Merasa selalu lelah
- Sukar konsentrasi atau menjadi pelupa.
- Palpitasi atau jantung berdebar-debar.
- Otot-otot tegang.
- Sakit kepala, perut dan diare.
- Komplikasi
- Tekanan darah tinggi dan serangan jantung.
- Sakit mental, hysteria.
- Gangguan makan seperti hilang nafsu makan atau terlalu banyak makan.
- Tidak bisa tidur (insomnia).
- Migren/kepala pusing.
- Sakit maag.
- Serangan asma yang tambah berat.
- Ruam kulit.

MACAM- MACAM STRESS
Ditinjau berdasarkan stresornya, stress dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu eustress dan distress. Eustress (good stress) merupakan stress yang disebabkan oleh stresor yang postif, misalnya berita bahwa individu mendapatkan suatu hadiah besar yang tidak terduga sebelumnya. Sedangkan distress merupakan stres yang disebabkan oleh stresor yang yang negatif, misalnya kehilangan sesuatu yang sangat berharga, gagal dalam suatu usaha, dst.

CARA MENCEGAH STRESS
Cara mencegah stress yang dapat diterapkan dalam kehidupan kita yaitu :
ü   Lihat/ukur kemampuan sendiri. Belajar untuk menerima apa adanya dan mencintai diri sendiri.
ü    Temukan penyebab perasaan negatif dan belajar untuk menanggulanginya. Jangan memperberat masalah dan coba untuk sekali-kali mengalah terhadap orang lain meskipun mungkin anda di pihak yang benar.
ü   Rencanakan perubahan-perubahan besar dalam kehidupan anda dalam jangka lama dan beri waktu secukupnya bagi diri anda untuk menyesuaikan dari perubahan satu ke yang lainnya.
ü    Rencanakan waktu anda dengan baik. Buat daftar yang harus dikerjakan sesuai prioritas
ü   Buat keputusan dengan hati-hati. Pertimbangkan dengan masak-masak segi baik atau buruk sebelum memutuskan sesuatu.
ü   Biarkan orang lain ikut memikirkan masalah anda. Ceritakan kepada pasangan hidup, teman, supervisor atau pemimpin agama. Mereka mungkin bisa membantu meletakkan masalah anda sesuai dengan proporsinya dan menawarkan cara-cara pemecahan yang berguna.
ü   Bangun suatu sistim pendorong yang baik dengan cara banyak berteman dan mempunyai keluarga yang bahagia. Mereka akan selalu bersama anda dalam setiap kesulitan.Jaga kesehatan, makan dengan baik, tidur cukup dan latihan olahraga secara teratur.
ü   Rencanakan waktu untuk rekreasi.
ü   Tehnik relaksasi seperti napas dalam, meditasi atau pijatan mungkin bisa membantu menghilangkan stress.
Mencegah stress itu sebenarnya mudah. Stress kerap kali disebut sebagai penyebab masalah kesehatan nomor satu.
.Walau stress itu sendiri tak dapat menyebabkan kematian, pengaruhnya bisa membuat kematian. Banyak hal yang dapat menyebabkan stress dalam kehidupan sehari-hari. Tanda-tanda stress dapat muncul di tubuh dengan berbagai bentuk. Stress yang dialami tiap orang berbeda-beda. Beberapa alasan stress bisa jadi pekerjaan, keluarga, kehilangan orang tercinta dengan tiba-tiba, berakhirnya pernikahan atau hubungan atau masalah kesehatan dan diet. Stress dapat disebabkan oleh apapun dan dapat mengakhiri kehidupan seseorang dengan cepat. Penting bagi kita semua untuk belajar mengatasi stress atau stress akan makin berlarut-larut. Beberapa cara dapat kita lakukan mencegah stress, seperti berikut :
ü   Salah satu cara untuk mengatasi stress adalah melakukan diet. Anda perlu meyakinkan kalau Anda merasakan tubuh Anda sehat lewat makanan, dan itu akan memberikan dukungan pada kesehatan jiwa dan fisik Anda. Semakin banyak junk food yang Anda makan, akan semakin membuat tubuh Anda melar atau membawa pengaruh buruk pada kesehatan Anda. Terlalu banyak makan junk food hanya akan membuat seseorang merasa buruk dan bisa menyebabkan depresi bagi beberapa orang.
ü   Selain melalui diet, untuk beberapa orang stress juga dapat dicegah dengan obat. Ada perbedaan resep obat yang diberikan dokter pada tiap orang. Ada juga jenis vitamin yang dapat digunakan untuk membantu seseorang mengatasi stress dengan baik. Vitamin ini akan membantu dengan dengan mendorong pikiran dan membantu orang untuk memperbaiki pandangannya dengan lebih baik.
ü   Hal yang paling penting dalam mencegah stress adalah memiliki dukungan sistem yang bagus. Ini berarti kalau Anda seharusnya mendapat bantuan yang Anda butuhkan dari teman dan keluarga. Anda juga akan membutuhkan seseorang untuk bersandar saat Anda membutuhkan dan mereka akan di sana untuk situasi yang paling penuh tekanan. Dan dengan dukungan itu Anda akan lebih dapat mengatasi stress dan menemukan jalan keluar.

Orang stres itu ada banyak dengan berbagai macam/jenis penyebab mulai dari masalah ekonomi, masalah cinta, masalah keluarga, masalah pekerjaan, masalah tetangga, masalah selebritis, dan lain sebagainya. Orang stress biasanya mudah tersinggung, sensitif, gugup, agresif, emosi labil, sedih, emosional, dan lain sebagainya.
Stres sebaiknya segera ditindaklanjuti agar tidak berujung pada yang lebih parah seperti depresi dan gila. Bimbingan konseling, psikolog, dokter, teman dekat, keluarga, pasangan istri/suami, anak, dan sebagainya mungkin bisa membantu masalah yang kita miliki.

Cara Mengahapi Stres
Pertama-tama, anda harus belajar mengenali stres:
Gejala-gejala stres mencakup mental, sosial dan fisik. Hal-hal ini meliputi kelelahan, kehilangan atau meningkatnya napsu makan, sakit kepala, sering menangis, sulit tidur dan tidur berlebihan. Melepaskan diri dari alkohol, narkoba, atau perilaku kompulsif lainnya sering merupakan indikasi-indikasi dari gelaja stres. Perasaan was-was, frustrasi, atau kelesuan dapat muncul bersamaan dengan stres. 
Jika anda merasa stres mengaruhi pelajaran anda, langkah pertama adalah mencari bantuan melalui pusat koseling di universitas anda.
. Apa yang dapat anda lakukan untuk mengatur stres anda? Strategi-strategi apa yang ada?
Perhatikan lingkunga sekitar anda
Lihatlah mungkin ada sesuatu yang benar-benar dapat anda ubah atau kendalikan dalam situasi tersebut.
Belajarlah cara terbaik untuk merelaksasikan diri anda
Meditasi dan latihan pernafasan telah terbukti efektif dalam mengendalikan stress. Berlatihlah untuk menjernihkan pikiran anda dari pikiran-pikiran yang menggangu.
Jauhkan diri anda dari situasi-situasi yang menekan
Beri diri anda kesempatan untuk beristirahat biarpun hanya untuk beberapa saat setiap hari.
Tentukan tujuan yang realistis bagi diri anda sendiri
Dengan mengurangi jumlah kejadian-kejadian yang terjadi dalam hidup anda, anda akan dapat mengurangi beban yang berlebihan.
Jangan mempermasalahkan hal-hal yang sepele
Cobalah untuk memprioritaskan beberpa hal yang benar-benar penting dan biarkan yang lainnya mengikuti.
Jangan membebani diri anda secara berlebihan
dengan mengeluh mengenai seluruh beban kerja anda. Tangani setiap tugas sebagaimana mestinya, atau tangani secara selektif dengan memperhatikan beberapa prioritas.
Secara selektif ubahlah cara anda bereaksi
Tapi jangan terlalu banyak sekaligus. Fokuskan pada satu masalah dan kendalikan reaksi anda terhadap hal ini.
Ubahlah cara pandang anda
Belajarlah untuk mengenali stress. Tingkatkan reaksi tubuh anda dan buatlah pengaturan diri terhadap stress.
Hindari reaksi yang berlebihan;
Mengapa harus membenci jika sedikit tidak suka sudah cukup? Mengapa harus merasa bingung jika cukup dengan hanya merasa gugup? Mengapa harus mengamuk jika marah saja sudah cukup? Mengapa harus depresi ketika cukup dengan merasa sedih?
Lakukan sesuatu untuk orang lain
Untuk melepaskan pikiran dari masalah anda sendiri.





Tidur secukupnya
Kurang istirahat hanya akan memperburuk stress.
Hindari stress
Dengan kegiatan-kegiatan fisik, misalnya jogging, tennis ataupun berkebun.
Hindari pengobatan diri sendiri atau menghindar
Alkohol dan obat-obatan dapat menyembunyikan stres. Namun tidak dapat membantu memecahkan masalah.
Tingkatkan ketahanan diri anda
Yang harus digarisbawahi dari manajemen stress adalah ?Saya membuat diri saya sendiri sedih?.
Cobalah untuk ?memanfaatkan? stress
Jika anda tidak dapat melawan apa yang mengganggu anda, dan anda tidak dapat menghindar darinya, berjalanlah seiring dengannya dan cobalah untuk memanfaatkannya secara produktif.
Cobalah untuk menjadi seseorang yang positif
Tanamkan pada diri anda bahwa anda dapat mengatasi segala sesuatu dengan baik daripada hanya memikirkan betapa buruknya segala sesuatu yang terjadi. ?Stress sebenarnya dapat membantu ingatan, terutama pada ingatan jangka pendek dan tidak terlalu kompleks. Stress dapat menyebabkan peningkatan glukosa yang menuju otak, yang memberikan energi lebih pada neuron. Hal ini, sebaliknya, meningkatkan pembentukan dan pengembalian ingatan. Di sisi lain, jika stress terjadi secara terus-menerus, dapat menghambat pengiriman glukosa dan mengganggu ingatan. All Stress Up, St. Paul Pioneer Press Dispatch, hal 8B, Senin, 30 November 1998.
Yang terpenting, jika stress menempatkan anda dalam keadaan yang tidak teratasi atau mengganggu kegiatan sekolah anda, kehidupan sosial ataupun kehidupan kerja, carilah bantuan ahli di pusat konseling universitas anda.


Usaha-usaha Mengatasi Stres
1. Prinsip Homeostatis
Stres merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan dan cnderung bersifat merugikan. Oleh karena itu setiapindividu yang mengalaminya pasti berusaha mengatsi masalah ini. Hal demikian sesuai dengan prinsipyang berlaku pada organisme, khususnya manusia, yaitu prinsip homeostatis. Menurut prinsip ini organisme selalu berusaha mempertahankan keadaan seimbang pada dirinya. Sehingga bila suatu saat terjadi keadaan tidak seimbang maka akan ada usaha mengembalikannya pada keadaan seimbang.
Prinsip homeostatis berlaku selama individu hidup. Sebab keberaan prinsip pada dasarnya untuk mempertahankan hidup organisme. Lapar, haus, lelah, dts. merupakan contoh keadaan tidak seimbang. Keadaan ini kemudian menyebabkan timbulnya dorongan untuk mendapatkan makanan, minuman, dan untuk beristirahat. Begitu juga halnya dengan terjadinya ketegangan, kecemasan, rasa sakit, dst. mdondorong individu yang bersangkutan untuk berusaha mengatasi ketidak seimbangan ini.
2. Proses Coping terhadap Stres
Upaya mengatasi atau mengelola stress dewasa ini dikenal dengan proses coping terhadap stress. Lazarus dan Folkman (Bart Smet, 1994 : 143), menggambarkan coping sebagai :
“ …..Suatu proses di mana individu mencoba untuk mengelola jarak yang ada antara tuntutan-tuntutan (baik itu tuntutan yang berasal dari individu maupun tuntutan asng berasal dari lingkungan) dengan sumber-sumber daya yang mereka gunakan dalam menghadapi situasi stressful…”
Menurut Bart Smet, coping mempunyai dua macam fungsi, yaitu : (1) Emotional-focused coping dan (2) Problem-focused coping. Emotional-focused coping dipergunakan untuk mengatur respon emosional terhadap stress. Pengaturan ini dilakukan melalui perilaku individu seperti penggunaan minuman keras, bagaimana meniadakan fakta-fakta yang tidak menyenangkan, dst. Sedangkan problem-focused coping dilakukan dengan mepelajari keterampilan-keterampilan atau cara-cara baru mengatsi stress. Menurut Bart Smet, individu akan cenderung menggunakan cara ini bila dirinya yakin dapat merubah situasi, dan metoda ini sering dipergunakan oleh orang dewasa.
Berbicara mengenai upaya mengatasi Stres, Maramis (1980 : 71-72) berpendapat bahwa ada bermacam-macam tindakan yang dapat dilakukan untuk itu, yang secara garis besar dibedakan menjadi dua, yaitu (1) cara yang berorientasi pada tugas atau task oriented dan (2) cara yang berorientasi pada pembelaan ego atau ego defence mechanism.
Mengatasi stres dengan cara berorientasi pada tugas berarti upaya mengatasi masalah tersebut secara sadar, realistis, dan rasional. Menurut Maramis cara ini dapat dilakukan dengan “serangan”, penarikan diri, dan kompromi. Sedangkan cara yang berorientasi pada pembelaan ego dilakukan secara tidak sadar (bahwa itu keliru), tidak realistis, dan tidak rasional. Cara kedua ini dapat dilakukan dengan : fantasi, rasionalisasi, identifikasi, represi, regresi, proyeksi, penyusunan reaksi (reaction formation), sublimasi, kompensasi, salah pindah (displacement).
Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan untuk meredakan stress antara lain: relaks, cari sesuatu atau situasi yang dapat membuat tertawa, ambil nafas dalam-dalam, sharing, melakukan aktivitas yang tidak memerlukan tenaga, baik pikiran mapun fisik, yang berat, dst. Indikator dari stress yang terlalu banyak biasanya dapat terlihat dari 3 gejala:
  • emosi,
  • fisik, dan
  • sikap.
Pengaturan stress dalam kehidupan
Ada beberapa teknik yang membantu mengurangi stress dalam kehidupan dan membantu mengatasinya dengan lebih baik. Tidak semua dari ide-ide berikut menjadi pemecahan masalah dengan stress tapi beberapa dari ide-ide ini mungkin cukup efektif bagi anda.
  • Mempunyai pengetahuan tentang stress.
  • Menilai diri sendiri secara realistis.
  • Membuat pemecahan masalah yang sistematis.
  • Menjalankan gaya hidup yang dapat menahan efek dari stress.
  • Menjalankan teknik mengatur sikap/kebiasaan.
  • Membuat dan menjaga hubungan kuat dengan orang lain yang dapat mendukung anda.

REFERENSI
Davison (et al) (2006) Psikologi Abnormal (Alih bahasa: Noermalasari Fajar) Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Maramis, W.F. (2000) Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga University Press.
Smet, Bart. (1994) Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Yulia Singgih D. (2000) Azas-azas Psikologi Keluarga Idaman. Jakarta : BPK Gunung Mulia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar